Home » » Steve Jobs - 10 Rahasia Kesuksesan

Steve Jobs - 10 Rahasia Kesuksesan

Steve Jobs

Siapa yang tidak mengenal Steve Jobs? ya, Ia adalah pengusaha sukses, pencipta tekhnologi, pengatur bisnis serta sosok pemimpin hebat. Dibalik kesuksesannya, ternyata ada alur cerita yang sekiranya bisa kita ambil sebagai Inspirasi sekaligus Motivasi hidup. Berikut ulasannya :

Abdul Latief Jandali lahir pada tanggal 24 Februari 1955 di San Francisco, California, USA. Ia diadopsi oleh Paul Jobs dan Clara Jobs, sepasang suami istri yang kemudian mengganti nama Abdul Latief Jandali menjadi Steven Paul, atau lebih dikenal hingga saat ini sebagai Steve Jobs.

10 Rahasia kesuksesan Steve Jobs :

Lakukan Apa Yang Anda Suka

Saat masih berkuliah di Reed College - Portland, Steve Jobs memutuskan untuk berhenti kuliah secara penuh karna Ia tidak menemukan sesuatu yang bisa berguna meskipun nantinya berhasil lulus dari sana. Namun Ia tetap mengikuti satu kelas (Kaligrafi) yang disukainya dan dianggap perlu untuk masa depannya. Dari kemampuan kaligrafi itulah Ia bisa menciptakan beragam huruf cetak juga huruf dengan spasi sejajar.

Masa-masa itu tidaklah mudah baginya, Ia tidak mempunyai kamar kos sendiri hingga harus ikut 'nebeng' tidur di lantai kamar teman-temannya. Steve Jobs muda selalu mengembalikan botol Coca Cola hanya untuk mendapatkan 5 sen dan selalu berjalan kaki sejauh 7 mil untuk mendapatkan makanan gratis di Biara 'Hane Krishna'

Meski sulit, nyatanya Steve Jobs menikmatinya. Banyak hal yang ia temui saat itu karna mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi. Ternyata dengan melakukan hal yang disukai, pekerjaan apapun tidak akan menjadi beban. Dan Steve Jobs-pun membuktikan dengan berhasil melakukan hal-hal luar biasa semasa hidupnya.

Dukungan Orang lain

Saat Steve Jobs masih kecil, Ayahnya 'Steve Paul' selalu mendorong untuk terus bereksperimen dengan barang-barang elektronik di garasi rumah mereka. Hal inilah yang menyebabkan Steve Jobs memiliki minat terhadap elektronik juga desain.
Apple I


Tahun 1971 'Bill Fernandes' salah satu teman Steve Jobs, memperkenalkannya pada salah seorang peretas elektronik yaitu 'Steve Wozniak'. Singkatnya Steve Jobs berhasil meyakinkan Steve Wozniak untuk bersama-sama membuat komputer rakitan (Apple I) dengan modal awal dari hasil penjualan barang-barang berharga mereka. Komputer Apple I akhirnya bisa terjual 50 unit kepada sebuah toko lokal.
Apple II


Pada tahun 1976 Steve Jobs, Steve Wozniak dan 'Ronald Wayne' mendapat dukungan dana dari 'Mike Markula' untuk pembuatan Apple II, dan resmi mendirikan perusahaan IT bernama Apple dengan Visi untuk merubah dunia. Dari sinilah petualangannya dimulai.



Ubahlah Dunia

Steve Jobs percaya pada kekuatan Visi. "Milikilah visi yang besar, mimpi untuk jangka waktu yang panjang, dan bukan sekedar mimpi jangka pendek".

Ketika komputer Apple terus meluas, perusahaan mulai mencari Eksekutif berpengalaman untuk membantu pengelolaan ekspansi.

Tahun 1983 Steve Jobs berhasil memancing 'John Sculley' keluar dari Pepsi-Cola untuk menjabat sebagai CEO Apple dengan menanyakan : "Apakah Kamu akan terus menjual air gula sepanjang hidupmu, atau Kamu mau bekerja bersamaku dan mengubah dunia?
Apple Macintosh

 
Pada tahun berikutnya (24 januari 1984), perusahaan Apple memperkenalkan produk terbarunya 'Macintosh'. Produk itu menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersil dengan 'antarmuka pengguna grafis'.






Pantang Menyerah

Steve Jobs digambarkan sebagai sosok persuasif dan karismatik, sejumlah karyawan saat itu menggambarkannya sebagai manager yang mudah berubah pikiran sekaligus tempramental.

Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan antara Steve Jobs dengan John Sculley. Pada akhir Mei 1985, setelah banyak terjadi ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran, John Sculley-pun memPHK Steve Jobs dari posisinya sebagai kepala divisi Macintosh. Sebuah ironis, karna sejatinya Steve Jobs-lah yang mempekerjakan John Sculley.

Setelah menjual sahamnya, Ia sempat mengalami keterpurukan karna kesedihan. Setiap hari Ia hanya menghabiskan waktu dengan bersepeda dan bepergian ke Eropa. Namun tak lama berselang, Ia sadar bahwa Ia tidak bisa begitu saja menyerah.

Pada tahun 1985 Steve Jobs sudah membuka perusahaan baru (Komputer NeXTcube).
NeXTCube


Steve Jobs menggambarkan bahwa komputer NeXTcube sebagai komputer 'antar pribadi'. Sebuah tekhnologi statiun kerja yang sangat maju. Meskipun harganya dipandang terlalu mahal, namun komputer ini banyak dipergunakan dibidang perusahaan ilmiah dan akademik dikarenakan adanya 'kekuatan tekhnis' dan sistem pengembangan perangkat lunak 'berorientasi objek' yang sangat berguna untuk mereka.

Pada tahun 1986 Steve Jobs membeli perusahaan 'The Graphics Group' (kemudian berganti nama menjadi Pixar). Awalnya perusahaan ini ditujukan untuk digunakan sebagai pengembang perangkat keras grafis canggih.

Setelah bertahun-tahun gagal menjual produknya 'Pixar Image Computer', perusahaan ini menjalin kontrak kerjasama dengan Disney untuk memproduksi sejumlah film animasi.

Selanjutnya berkat bantuan tangan dingin Steve Jobs, banyak ketenaran dan pujian kritikus diberikan kepada studio ini dengan karya-karyanya seperti : Toy Story, A Bug's Life, Monster Inc, Finding Nemo, The Incridibles, Cars, dll.

Lalu bagaimana dengan kabar perusahaan Apple?
Sepeninggal Steve Jobs dan semakin kuatnya dominasi perusahaan serupa (IBM dan Microsoft) menyebabkan Apple kalah untuk bersaing dan nyaris bangkrut.

Steve Jobs memandang keadaan Apple saat itu sebagai sebuah kesempatan, Ia 'memaksa' perusahaan Apple untuk membeli perusahaannya (NeXTcube) dan pada tahun 1996 Apple mengumumkan bahwa mereka membeli NeXT senilai $429 juta. Sekaligus membawa kembali Steve Jobs untuk mengisi posisi 'Kepala de facto'. Lalu pada September 1997, ia menjabat sebagai Pimpinan Eksekutif Interim.

Kreatif

Kreatif adalah sebuah proses lahirnya ide-ide baru yang sekiranya bisa dipergunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, atau untuk memperbaiki produk yang sudah lebih dulu ada.

Steve Jobs pernah berkata "Kami selalu berani mengambil ide-ide besar dan Saya yakin sesuatu yang membuat produk kami menjadi hebat adalah karna orang-orang yang berkontribusi didalamnya merupakan Musisi, Pujangga, Seniman, Zoologi, Ahli Sejarah, sekaligus didukung oleh Ilmuan komputer terbaik didunia".

Ia juga selalu menekankan, bahwa setiap perusahaan haruslah mengedepankan nilai ke-kreatifitas-an meskipun perusahaan itu sudah merupakan perusahaan dengan produk bertekhnologi paling canggih.

Masih berhubungan dengan Visi 'merubah dunia', Steve Jobs selalu berfikir menciptakan produk-produk baru (bukan sebatas meniru produk yang sudah ada) yang sekiranya nanti bisa memberikan kemudahan kepada para penikmat hasil karyanya.

Kira-kira seberapa banyak ya ide kreatif yang Ia miliki? yang pasti ketika Ia kembali ke perusahaan Apple, Steve Jobs tidak hanya membawa satu atau dua ide baru, melainkan lebih dari 350 ide yang siap dipergunakan untuk kebangkitan Apple.

Sosok Inspiratif

Inovatif

Jika kreatif adalah proses menemukan ide, maka Inovatif adalah pengimplementasian dari ide kreatif tersebut menjadi produk nyata.

Steve Jobs selalu melahirkan produk baru yang sesuai dengan visinya untuk merubah dunia. Maka lihatlah, semua produk Apple adalah sesuatu hal yang baru, bukan sebatas mencontoh atau sebatas menambah-nambahi produk lain.

Produk Apple selalu orisinil dan selalu menjadi market leader. Ya, walaupun harganya relatif lebih mahal, namun produk Apple tetap saja disukai dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh banyak orang.

Saat Ia kembali ke Apple pada 1997, ia langsung membuat gebrakan dengan peluncuran produk fenomenal macam iPod, iMac, iPhone, iPad dan iCloud.

Dari produk-produk inovatif itulah yang membuat perusahaan Apple bangkit dari keterpurukannya dan kembali mendominasi pasar mengalahkan Microsoft.

Kualitas Lebih Baik Daripada Kuantitas

Tadi sekilas telah dibahas bahwa Steve Jobs memiliki lebih dari 350 ide kreatif, namun saat pengambilan keputusan Apple hanya akan berfokus pada 10 produk saja.

Kenapa hanya 10? karna Steve Jobs percaya bahwa kualitas lebih baik daripada kuantitas. Ia menghentikan sejumlah proyek seperti Newton, Cyberdog dan OpenDoc. Perusahaan Apple tidak harus mengeluarkan banyak produk jika pada akhirnya produk itu mati dipasaran.

Sesuai dengan hasil keputusan maka saat itu perusahaan Apple mulai meluncurkan produk-produk fenomenal seperti iMac, iPad, iPod, iPhone, iTunes, MacBook, Mac OS, Apple Store dll.

Mengedepankan Pelanggan - Jual Mimpi Buka Sembarang Produk

Bagi Steve Jobs, Orang-orang yang membeli produk Apple bukanlah 'konsumen'. Mereka adalah Orang-orang yang memiliki mimpi, harapan dan ambisi. Maka dari itu Apple hanya mengeluarkan produk untuk membantu mereka mewujudkan mimpi mereka.

Steve Jobs selalu mampu memahami imajinasi para pelanggannya. Ia tahu bahwa kerumitan bukan sesuatu yang dicari, maka dari itu Ia menciptakan iPad yang sekiranya anak kecil berusia 2 tahun saja akan bisa memakainya.

Amati saja produk-produk keluaran Apple, Produknya sangat simple. Makin lama makin sederhana. Karna saking sederhananya, konsumen sampai tidak bingung bagaimana cara mengoperasikannya.

Ketahuilah, pelanggan tidak peduli pada produk Anda. Mereka hanya mempedulikan diri mereka sendiri, keinginan mereka, mimpi mereka.

Meningat Kematian

Mengingat Kematian - Lakukan Yang Lebih Baik Hari Ini

Saat Steve Jobs masih remaja (kira-kira usia 17 tahun), Ia sangat menyukai sebuah buku yang berjudul 'The Whole Earth Catalog' dimana isi yang terkandung didalamnya adalah:

"Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari ini adalah hari terakhirmu, maka lakukanlah sesuatu yang lebih baik hari ini daripada hari kemarin"

Hampir semua hal yang kita punyai saat ini mencakup dari kekayaan, harapan, kebanggaan, rasa takut gagal atau apa saja yang kita miliki akan sangat tidak berguna disaat menghadapi kematian kita. Hanya beberapa hal yang bersifat hakiki saja yang akan tetap ada.

Maka dari itu buang semua ego akan kerakusan. Berfokuslah pada sesuatu yang mekipun kita mati akan tetap bermanfaat untuk orang banyak. Buat semua orang mengingat jasa kita selamanya, bukan sebatas romantika kehidupan yang mengedepankan kekayaan tanpa memikirkan orang lain.

Selalu Belajar - Stay Hungry-Stay Foolish

Saat menjadi pembicara di Stanford University, Steve Jobs mengucapkan dua kalimat : Stay Hungry - Stay Foolish (Tetaplah Lapar - Tetaplah bodoh)

Kalimat itu sebenarnya berada di belakang buku favoritnya, The Whole Earth Catalog.

Kata Kata Motivasi yang juga diucapkan Steve Jobs untuk mengajak Kita supaya terus merasa lapar akan keingintahuan. Karna hanya orang yang merasa lapar-lah yang akan selalu ingin belajar. Dan hanya orang yang merasa bodoh yang akan terus memperbaiki kemampuannya.

Jangan merasa puas dengan apa yang sudah kita miliki saat ini. Jika ada kesempatan untuk melakukan yang lebih baik maka lakukanlah hal itu sesegera mungkin.

Kematian Steve Jobs

Tertanggal 05 Oktober 2011, Steve Jobs akhirnya menginggal dunia. Sosok yang awalnya dikenal sebagai pemarah, peragu; kini lebih dikenal sebagai sosok visioner juga inspiratif . Banyak pihak yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi Steve Jobs didunia tekhnologi.

Demikian sepenggal kisah hidup Steve Jobs, semoga bisa dijadikan inspirasi sekaligus motivasi kita untuk bisa menjadi lebih baik.

Berikut Saya lampirkan kembali 10 rahasia kesuksesan ala Steve Jobs :

1. Dapatkan Dukungan Dari Orang Lain

2. Lakukan Apa Yang Anda Suka, yang sekiranya bermanfaat untuk masa depan

3. Milikilah Visi Untuk Mengubah Dunia, supaya tidak membatasi kekreatifitasan

4. Pantang Menyerah, Tetap Fokus Pada Tujuan

5. Kreatif Tanpa Batas, Miliki ide baru yang tidak sebatas meniru

6. Inovasi, Ciptakan produk baru untuk memimpin pasar bukan mengikuti pasar

7. Kualitas Lebih Baik Daripada Kuantitas

8. Mengedepankan Pelanggan, Jual mimpi bukan sebatas produk asal jadi

9. Ingat kematian, Jadilah lebih baik hari ini bukan lain kali

10. Selalu Belajar, Jadilah lapar - jadilah bodoh

0 komentar:

Posting Komentar